Pemilihan gubernur dari 7 pilkada tersebut yang paling bepotensi akan terjadi keos, banyak faktor yang akan membuat hal itu terjadi, mengingat banyak warga kabupaten empat lawang adalah kabupaten yang banyak karakter.
Dimulai penolakan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Terhadap pasangan calon independen, yang berakhir di PTUN, dan walau sudah pengambilan no urut akhirnya pasangan calon independen dinyatakan bisa ikut dalam pilkada dengan konsekuwensi no urut 3, saat pengambilan no urut, karena hanya di ikuti dua pasang calon akhirnya suasana sempat memanas dan begitu juga saat di adakannya deklarasi pilkada damai salah satu calon harus mengalami luka di bagian pelipis dan sempat di larikan ke rumah sakit.
Bukan hanya dua insiden itu saja ada juga insiden yang salah satu timses paslon mengalami luka bacok. Kamis (19/4/2018) kemaren. Saat KPU kabupaten empat lawang mengadakan pleno penetapan DPT. Lagi lagi terjadi keributan yang mana pasangan Calon Bupati dengan no urut Satu menolak hasil DPT yang di tetapkan Oleh KPU.
Penolakan tersebut di sampaikan oleh ketua tim pemenangan no urut satu H. David Aljupri yang bepasangan dengan Edwar Kihar. Selain itu Windra Sapri yang didampingi oleh tim kuasa hukum Abdul Haris SH. menegaskan pihaknya menolak atas penetapan DPT ini. (Adel)
Tinggalkan Balasan