JAKARTA – Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry Harmadi mencatat, kepatuhan masyarakat melakukan protokol kesehatan (prokes) secara nasional terus menunjukkan peningkatan. Namun ia juga mencatat, di Pulau Jawa dan Bali, Provinsi Banten mematuhi Protokol Kesehatan.
Prokes yang dimaksud adalah kepatuhan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Secara nasional pada periode 3 sampai 10 Juli itu kepatuhan memakai masker skornya 7,46, lalu kemudian di periode berikutnya 11 sampai 18 Juli naik 7,76 skoring ini dari angka 0 sampai 10,” katanya dalam diskusi Semua Wajib Pakai Masker,” secara virtual, Selasa (10/8/2021).
Menurutnya, sebelum periode 3 sampai 10 Juli sempat dibawah 7. Lalu alami kenaikan ke 7,46, 7,76 naik 7,79 dan dalam 2 minggu terakhir naik ke angka 7,84.
Sonny menyebutkan, kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan harus berada di skor 10. Kata dia, disiplin kolektif menjadi hal yang sangat penting.
“Kita harus terus menuju ke 10, kalau bisa memang 10, karena bagaimana pun juga disiplin kolektif menjadi sangat penting, angka sempurna (10) walaupun itu sulit tapi kita tetap harus menuju ke angka sempurna tadi,” jelasnya.
Sonny menilai, kepatuhan yang paling sulit adalah menjaga jarak. Meski sulit, tren menjaga jarak juga terus naik termasuk kepatuhan mencuci tangan.
“Kepatuhan untuk menjaga jarak juga naik, menjaga jarak ini termasuk hal yang paling sulit, dari 3 M menjaga jarak skornya selalu paling rendah, tetapi naik trennya dari 7,23 naik 7,59 naik 7,63 naik lagi jadi 7,70, termasuk kepatuhan untuk mencuci tangan yakni dari 7,25 menjadi 7,81,” urai dia.
Sonny melanjutkan, di Pulau Jawa dan Bali, provinsi yang paling rendah mematuhi protokol kesehatan adalah Banten. Provinsi Bali juga sempat mengalami penurunan kepatuhan masyarakat.
“Jadi Banten memang paling rendah di antara seluruh provinsi di Jawa Bali, lalu kemudian Jawa Barat naik, Jawa Tengah naik, Jawa Timur naik, DIY naik, DKI Jakarta naik cukup signifikan, tetapi Bali sedikit sempat turun, kemudian di periode 2 minggu terakhir meningkat lagi, jadi ini kecenderungan yang terjadi selama PPKM Darurat dan PPKM Level 4,” katanya.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Satgas Penanganan Covid-19 beserta masyarakat luas untuk mengubah sikap kelompok yang sampai saat ini tidak mau melakukan prokes. Tapi, pihaknya akan terus berupaya untuk membuat semua masyarakat Indonesia sadar menerapkan kebiasan baru tersebut menjalani secara sukarela.
Tinggalkan Balasan