Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melaksanakan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) yang dilaksanakan secara serentak di 33 provinsi di Indonesia. Dok: ATR/BPN

JAKARTA – Kantor Wilayah (Kanwil) Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) DKI Jakarta menargetkan pemasangan patok sekitar 2000 hingga 3000 bidang tanah dalam kegiatan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) pada tahun 2023.

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) ATR/BPN DKI Jakarta Wartomo kepada wartawan usai melakukan kegiaran Gempatas di Petukangan, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).

“Sehingga targetnya untuk tahun ini diharapkan bisa mencapai sekitar 2000 hingga 3000 bidang tanah. Akan tetapi harus dengan pola validasi dan indentifikasi yang kuat, ” kata Wartomo.

Dia mengatakan, persoalan tanah tersebut untuk menuju kota lengkap membutuhkan validasi yang kuat itu paling penting.

“Adanya Gemapatas ini perrama adalah salah satu pengamanan aset terhadap batas budang tanahnya,” ucap Wartomo

Kedua, kata dia, untuk menekan berbagai permasalahan pertanahan baik yang sifatnya sengketa maupun konflik.

“Ketiga paling utamanya adalah mempelancar dan mempermudah petugas BPN untuk menindaklanjuti program PTSL tersebut,” ujar Wartomo

Dia mengatakan program strategis Pendaftaran Tanah Sistemaris Lengkap (PTSL) untuk target saat ini sekitar 2 juta bidang tanah, sudah mencapai 90 persen jadi Jakarta akan menuju kota lengkap

“Karena adanya Gemapatas ini agar lebih mudah dan didapatkan data parsial dengan kondisi lapangannya yang telah ditunjukan oleh pemilik bidang tanah yang telah disepakati oleh yang bersangkutan,” ujar Kakanwil BPN DKI

Disisi lain dia mengatakan target dari program tersebut dianggarkan sekitar bulan Juni hingga Juli sudah selesai. Tapi tentunya tidak boleh meninggalkan azas ke akuratan dan validasi itu penting.

Dia mengatakan selain kita mengejar daripada percepatan validasinya, dan bagaimana juga supaya bisa meningkatkan fasilitasjya itu penting untuk menuju kota lengkap.

“Kementerian ATR/BPN berharap DKI Jakarta ini menjadi salah satu wacana untuk layanan-layanannya yang akan bertranformasi digital. Untuk menjadi layanan elektronik,” pungkasnya.

Jurnalis: Agung Nugroho