JAKARTA – Anggota DPD RI dari DKI Jakarta, Achmad Azran menanggapi pernyataan Asmania Ketua LMK Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Dia mengimbau agar semua pihak bersikap adil serta terbuka terhadap klarifikasi yang diperlukan.
Dia menegaskan pentingnya semua pihak untuk berpikir jernih serta memberi ruang kepada instansi yang disebut, termasuk Dinas Perhubungan DKI Jakarta, untuk memberikan klarifikasi secara terbuka.
“Saya imbau agar semua pihak tetap berprasangka baik. Bila memang ada tindakan yang dianggap keliru, mari beri kesempatan kepada pihak terkait untuk menjelaskan. Jangan terburu-buru menghakimi tanpa bukti yang jelas,” kata Bang Azran sapaan akrabnya.
Namun demikian, ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari isu lingkungan hanya untuk keuntungan pribadi atau pencitraan.
“Kita semua prihatin terhadap abrasi dan kehilangan daratan di Pulau Pari. Tapi jangan jadikan isu ini sebagai alat untuk mendompleng popularitas. Mari kita jaga integritas perjuangan lingkungan dengan semangat yang murni dan bersih,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam sebuah video, Asmania menyoroti keberadaan papan nama milik Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang dipasang di kawasan Pantai Rengge, Pulau Pari.
Menurutnya, area tersebut telah sejak lama dikelola secara swadaya oleh warga, khususnya kelompok ibu-ibu, sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan dan penanaman mangrove untuk mencegah abrasi.
“Ini memang nggak pernah ada nama Dishub di sini, kok mereka masang-masang plangnya? Ini tanaman kita, ini aksi sosial kita, bukan mereka. Kami kelola ini dengan susah payah, tiap Jumat atau Sabtu kami bersih-bersih pantai, swadaya, tanpa bantuan dari siapa pun,” ujar Asmania dalam video yang direkam di Pantai Rengge.
Asmania juga mengungkap bahwa sejak awal, warga sering mendapat intimidasi saat melakukan kegiatan lingkungan. Namun dengan semangat kebersamaan, mereka terus menjaga kawasan pantai dan kebun mangrove tetap lestari.
“Kami waktu bikin jalan aja sempat bentrok sama sekuriti perusahaan. Mereka suka datang intimidasi, apalagi kalau ibu-ibu lagi bersih-bersih pantai. Tapi alhamdulillah, berkat kegigihan ibu-ibu, pantai ini masih bisa kita jaga,” tambahnya.
Jurnalis: Syahrudin
Tinggalkan Balasan