JEPARA – Untuk memberikan ruang bagi tumbuh dan berkembangnya kreatifitas para peraga dan perancang busana di Jepara serta untuk mempromosikan batik dan tenun, maka kembali digelar Jepara Fashion Batik and Tenun Exhibition. Kegiatan yang dibuka oleh Ny. Hesti Nugroho ini berlangsung Sabtu ( 18/11 ) malam di pelataran parkir musium Kartini dan diikuti oleh 147 talen peraga busana kategori casual, pesta dan carnival dari berbagai kelompok usia.
Kegiatan yang diselenggarakan secara rutin oleh Yayasan Kartini Indonesia, Lembaga Pelestari Seni Ukir, Batik dan Tenun, SMKN 2 Jepara dan Estetika Jungpara sejak tahun 2011 adalah media pembinaan yang efektif bagi para peraga dan perancang busana. “Dari panggung semacam ini lahir duta wisata Jepara, putri hijab tingkat nasional dan bahkan pada tahun 2015, karya Risky Ayu dari SMKN 2 Jepara dapat tampil di Indonesia Fashion Week di Jakarta sebagai even fashion paling bergengsi di tanah air,” ujar Hadi Priyanto, Ketua Yayasan Kartini Indonesia.
Menurut Hadi Priyanto, penetapan batik motif Jepara sebagai baju dinas PNS sampai perangkat desa di Jepara, juga lahir dari panggung Jepara Fashion Batik and Tenun Exhibition tahun 2015. Penetapan batik sebagai pakaian dinas PNS di Jepara ini kemudian membuat batik Jepara bangkit dan berkembang. Juga tumbuhnya kegiatan fashion di Jepara, termasuk keberhasilan Jepara Carnival yang berhasil menjadi juara 3 tingkat Jawa Tengah Agustus lalu.
Sementara, Bupati Jepara, Akhmad Marzuqi dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Kabid Obyek Wisata Dispartabud, Zamroni menyatakan even fashion efektif untuk mempromosikan potensi Jepara sebagai kota wisata. “ Kedepan saya berharap ada even fashion tingkat nasional dan bahkan internasional di Jepara” ujarnya.
Sedangkan Indria Mustika, ketua Jurusan Tata Busana SMKN 2 Jepara yang selama ini menjadi kreator fasien di Jepara, menilai walaupun tidak dilombakan, namun animo masyarakat sangat tinggi. “ Dari desain busana yang dikenakan peserta telah nampak unsur dan prinsip desain yang menjunjukkan harmoni, proporsi dan keseimbangan. Juga keberanian para perancang busana untuk mengeksplore imajinasinya,” ujar Indria Mustika.
Event ini juga mendapatkan apresiasi dari Ny Hesti Nugroho, istri wakil Bupati Jepara. “Even semacam ini adalah upaya kongkrit untuk mengembangkan ekonomi kreatif yang salah satu bidangnya adalah fashion. Disamping itu juga untuk menumbuhkan kreatifitas, inovasi dan pembelajaran bagi para talen,” ujar Hesti Nugroho kepada wartawan. (Sur)
Tinggalkan Balasan