JAKARTA – Putri, salah satu pengunjung pasar Jatinegara, Jakarta Timur mengeluhkan sistem parkir kendaraan bermotor yang tak menggunakan tiket masuk.
“Saya jadi tidak nyaman saat belanja. Seumpama motor hilang bagaimana saya membuktikannya kalau tidak ada karcis parkir,” kata Putri kepada Indonesiaparlemen.com, Kamis (7/4/2022).
Petugas parkiran pasar Jatinegara, Supandi mengatakan tak masalah jika pengunjung tidak mengunakan karcis parkir.
“Ingin parkir ya parkir saja. Mau berapa lama (parkirnya,red) tetap saja Rp.3000,” ucap Supandi saat ditemui di lokasi parkir motor pasar Jatinegara, Kamis (7/4/2022).
Dia berdalih, pengelola menerapkan biaya parkir dengan sistem plat yang tidak bertambah nilai dari jangka waktu lama kendaraan pengunjung terparkir.
“Tetap dicatat di komputer nomor polisi kendaraan yang masuk ke dalam area pasar,” ujar Supandi.
Meski demikian, jika ada pengunjung pasar yang meminta tiket masuk parkira, pihaknya akan memberikannya.
“Karena disini tidak ada palang di booth parking,” katanya.
Helmi selaku penanggung jawab parkir mengutarakanhal serupa. Pengunjung akan diberikan tiket masuk jika meminta ke petugas.
“Ya dikasihkan, karena konsumen butuh itu. Kalo kamu minta ya akan dikasih,” ujar Helmi.
Dia beralasan, petugas tidak mungkin mencatat semua antrian kendaraan yang masuk kedalam pasar.
“Kalau dicatat itu macet (antrian, red) semakin panjang,” jelas dia.
Namun, Helmi tak membenarkan bila pengunjung sudah meminta tiket parkir namun tidak diberikan.
” Saya akan tegur nanti dia (petugas parkir, red) karena pengunjung sudah meminta berkali- kali tapi tidak dikasih,” tutup Helmi.
Jurnalis: Syahrudin
3 Komentar
Saya garis bawahi dengan kata seumpama atau serupa dengan misalnya dari custamer, jika ini hanyalah pertanyaan yang membutuhkan solusi seperti apa untuk customer agar bisa yakin dan nyaman dari customer setelah diberikan jawaban atau solusi. Tetapi setelah saya simak jawaban dari salah satu kariawan parking adalah salah, tidak begitu caranya untuk menjawab pertanyaan dari customer.
Kalau dari saya pribadi untuk menjawab pertanyaan tersebut dari customer, yaitu, saya memberikan penjelasan kembali ke customer, bahwa yang berhubungan dengan parkir dan salah satunya adalah tiket yang menjadi inti pertanyaan dari customer, bahwasannya tidak mungkin tiket tidak ada, karena disetiap customer masuk dipintu masuk pasti diberikan tiket baik secara sistem maupun manual, kemudian jika sampai terjadi hal seperti itu, berarti tiket tersebut hilang atau rusak ditangan customer. Untuk bukti apa yang harus diberikan, jadi untuk kehilangan motor akan ditangani dengan beberapa cara yaitu: harus ada tiket dan STNK, jika itu tidak ada, maka itu kelalaian dari customer sendiri dan bukan tanggung jawab kita sebagai petugas parking, tapi jika ada namun kendaraannya hilang maka itu akan menjadi tanggung jawab kita.
Maaf jika jawabanya kurang berkenan, ini hanya menurut saya pribadi #terima kasih
Kemudian saya juga tidak sepakat dengan pernyataan dari pak helmi sebagai penanggung jawab pasar, mengenai bahwa jika kendaraan macet tidak mungkin petugas mencatat semua plat kendaraan tersebut.
Padahal itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai petugas penjagaan, kita juga harus teliti, dan apapun keadaannya maka kita harus tetap catat semua plat kendaraan jika itu manual
ketika saya masuk di minta uang pembayaran Rp. 3.000 di mintain karcis ga dikasih ya it’s okay laa tapi di situs bilangnya ga ada biaya tambahan apa pun masa tiba tiba pas mau motor di keluarin kata juru parkir nya “bayar uang parkir lagi” saya si ga masalah dengan uang yang saya beri tetapi yang jadi permasalahannya juru parkir nya malah mengeluarkan nada yang teriak seolah olah seperti saya tidak mau bayar ini posisi juru parkirnya ada di depan kami dan ia sedang keluarin motor yang ada di depan otomatis saya maju dong buat ngasih uangnya ke dia tapi bukannya ngucap “terimakasih” malah tampilin muka marah. ini emang begitu sistem parkir nya apa juru parkirnya yang sengaja begitu sii?