Foto: ilustrasi

JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal kembali menyalurkan bantuan sosial atau bansos setelah kasus Covid-19 kembali melonjak. Tapi, kali ini bansos hanya akan disalurkan untuk masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.

“Kalau bansos itu kan untuk yang isoman di rumah, kami persiapkan, itu (sumber dananya) bisa dari APBD,” kata Riza Patria kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (3//2/2022).

Riza menjelaskan, untuk bentuk bansos tunai atau bahan pangan, Pemprov DKI Jakarta belum memutuskan. Pemprov DKI masih mengumpulkan usulan dari berbagai pihak termasuk DPRD DKI soal bentuk bansos tersebut.

“Nanti finalnya akan kami keluarkan Pergub atau Kepgub. Itu nanti yang jadi rujukan. Tapi ini baru diskusi,” ucap Riza.

Penyaluran bansos ini dilakukan karena kasus Covid-19 yang semakin meningkat. Per Rabu kemarin, Covid-19 di Jakarta bertambah 9.132 kasus dalam sehari, 3.027 di antaranya varian Omicron. Sebanyak 1.696 atau 56 persen merupakan kasus Omicron dari luar negeri dan 1.331 atau 44 persen merupakan kasus Omicron transmisi lokal.

Riza menjelaskan, naiknya kasus Covid-19 juga membuat angka keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) juga meningkat.

“Data BOR itu 60 persen saat ini dengan kapasitas kita 5.111, jadi tepatnya sudah terisi 3.672,” ujar Riza.

Menurut Wagub DKI itu, angka BOR ini masih terbilang kecil jika dibandingkan saat Jakarta terkena gelombang kedua Covid-19 varian Delta pada Juli 2021. Saat itu seluruh rumah sakit yang memilki kapasitas BOR 11.500 penuh terisi.

Untuk ketersediaan tempat tidur ruang ICU, sudah 28 persen atau 127 yang terisi dari kapasitas total 679 tempat tidur. Mengantisipasi penuhnya BOR dan ICU karena lonjakan kasus Covid-19 pada Februari ini, Riza memerintahkan jajarannya untuk menambah kapasitas daya tampung pasien Covid-19.