JAKARTA, INDONESIA PARLEMEN – Status satelit Telkom 1 masih simpang siur, bahkan terdengar kabar bahwa satelit tersebut sudah hancur berkeping-keping. Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, satelit 1 masih berfungsi. Ditandai dengan masih adanya komunikasi antara satelit yang diluncurkan pada 1999 dengan Pusat Pengendali Satelit Telkom di Cibinong.

“Status satelit Telkom 1 sekarang masih berkomunikasi secara telemetri dengan stasiun pengendalian di Cibinong,” ujar Alex di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (12/9/17) pagi.

Laporan mereka kepada Menkominfo Rudiantara, berdasarkan kajian Telkom dengan Lockheed Martin, sang pabrikan satelitnya, Telkom 1 disarankan untuk shut down alias dimatikan saja.”Terus bekerja setiap hari dengan Lockheed Martin. Sehingga kapan shut down, itu tergantung kajian setiap harinya. Mengenai ada yang mengatakan Telkom 1 hancur berkeping-keping, saya katakan itu salah. Karena kami masih berkomunikasi sampai hari ini,” papar Alex Sinaga.

Satelit Telkom 1 rencananya akan digantikan Telkom 4 yang baru akan diluncurkan pada Agustus 2018, telkom 4 akan mengisi slot orbit 108 derajat Bujur Timur yang sebelumnya ditempati oleh Telkom 1. Hasil rapat bulanan dengan pabrikan Telkom 4, Space Systems Loral (SSL), diinformasikan satelit bisa lebih cepat 60 hari peluncurannya. Hal ini perlu didiskusikan dengan SpaceX sebagai pihak yang akan meluncurkan Telkom 4 dengan menggunakan Falcon9.

Pabrikan satelit dan peluncurnya sama-sama dari Amerika Serikat, maka satelit Telkom 4 rencananya akan diberangkatkan dari Cape Canaveral Air Station Space di Florida. Telkom 4 sendiri akan memiliki kapasitas dan cakupan Standard C-Band sebanyak 24 transponder (Asia Tenggara), Standard C-Band 24 transponder (Asia Selatan), dan Extended C-Band 12 transponder (Asia Tenggara). Total kapasitas yang diusung sebanyak 60 transponder.

“Telkom 4 kapasitasnya lebih besar, 60 transponder. Spektrumnya lengkap, ada Standard C-Band dan Extended C-Band. Sedangkan satelit Telkom 1 hanya punya 36 transponder. Satelit Telkom 4 itu dua kali lipatnya,” jelas. (Jones)