TANGERANG – Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta kepada masyarakat agar menginformasikan dan akan berkoordinasi dengan para sopir truk terkait dugaan pelaku premanisme pungutan liar di proyek tol yang melintasi wilayah kelurahan Jombang Ciputat. 

Hal tersebut disampaikan Kapolres Tangsel, AKBP. Fadli Widiyanto saat menggelar Press Release di Mapolres Tangsel pada Kamis (30/11/2017) malam, dengan harapan agar tak terulang kembali peristiwa tewasnya korban bernama Asnadi alias Caling (37) di Kampung Rawalele Gang Damai RT 02/ 06 Kelurahan Jombang Ciputat, Sabtu (25/11) silam.

“Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan dan penyidikan, tim gabungan Viper Polres Tangsel dan Polsek Ciputat berhasil mengidentifikasikan para pelaku berdasarkan hasil olah Tkp dan keterangan saksi-saksi sebanyak 6 orang. Alhamdullilah pada malam ini tim Viper gabungan Polres dan Polsek berhasil menangkap lima pelaku, satu masih DPO,” terangnya.

Kelima pelaku ditangkap masing-masing 1 di Tangsel, 1 di Lampung, 2 lagi di Lebak Pandeglang, diantaranya 1 orang dilakukan tindakan tegas, keras dan terukur (ditembak bagian kaki).

Para pelaku, kata Kapolres, Dikenakan ancaman pidana Pasal 340 KUHP 338 subsider 170 pasal 351 tentang Penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dengan ancaman hukuman Mati atau penjara seumur hidup.

“Segera nanti, para pelaku ini akan kita periksa dan mengejar satu orang pelaku yang belum tertangkap,” tandas Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto.

Peran pelaku masing-masing ada yang menusuk, menyayat, memegangi korban hingga meninggal dunia. Adapun permasalahan awal, kemarin terungkap bahwa terkait dengan uang dari truk yang lewat di wilayahnya.

“Karena ada pembangunan tol Serpong-Kunciran, kemudian setiap truk, dimintai mereka lima ribu, jadi satu hari itu sekitar 20 truck (100 ribu) sehingga satu bulan itu kurang lebih terkumpul 3 juta, kemudian dibagi-bagi oleh 6 orang. Permasalahan mulai muncul saat pembagian tidak rata, sehingga korban komplain, yang lain bermasalah juga dan korban dianiaya secara beramai-ramai dan meninggal dunia,” pungkasnya. (Herman/Sur)