KOTA TANGERANG – Dalam mengisi kuliah umumnya di STAI Asy-syukriyyah, pada Rabu (21/3/2018) malam, Wakil Ketua MPR RI DR HM Hidayat Nurwahid MA, Memberikan Pemaparan terkait Nasib Indonesia kedepan, Menurut penjelasannya bahwa Peradaban tidak bisa dibangun oleh orang-orang yang tidak beradab dan Indonesia tidak ada sekat bagi anak-anak muda untuk berperan membangun negeri. Indonesia akan memiliki banyak demografi pada tahun 2030 karena anak muda yang produktif.

Dengan demografi yang dimiliki Indonesia kedepan membuat bangsa asing merasa khawatir, maka itu banyak negara lain yang menghambat bangsa Indonesia untuk maju. Para anak muda Indonesia kini dibumbui serta diracuni dengan Narkoba dan pornografi.

Menurut Wakil Ketua MPR RI, DR HM Hidayat Nurwahid MA menegaskan hal itu dalam kuliah umumnya yang bertemakan “Ruang Pemuda dalam Peradaban Negeri” di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Asy-Syukriyyah, Jl KH Hasyim Ashari, Poris Plawad Indah, Cipondoh, Kota Tangerang.

Dikatakan Hidayat Nurwahid, Bahwa pernyataan Prabowo yang menyebutkan 2030 Indonesia akan bubar adalah early warning bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu dirinya mengajak kepada semua elemen bangsa untuk berkontribusi positif dalam membangun negeri ini.

“Bangsa itu diukur dengan moral dan etika. Indonesia disebutkan sebagai negara terbesar ketiga di dunia pengunggah pornografi,” kata Hidayat Nurwahid dalam pemaparannya saat mengisi kuliah umum.

Dijelaskannya, MK menolak judicial review UU yang menghukum LGBT. Bila kita membiarkan anak-anak muda dengan kerusakan moral maka kita ditahun 2040 akan memanen kehancuran itu.

“Potensi besar Indonesia dihancurkan dengan bahaya moral dan Narkoba, dahsyatnya daya rusak narkoba bagi generasi muda Indonesia di era modern ini. Maka dari itu penting untuk kerjasama maksimal antara BNN, Kepolisian, Kejaksaan, Hakim ditingkat daerah dan pemprov ditingkat daerah, untuk menghindarkan bahaya narkoba segera melakukan penghukuman yang sangat cepat, ponis yang sangat cepat serta eksekusi yang sangat cepat,” Kata HNW

Kebangkitan bangsa Indonesia, papar Hidayat Nurwahid diawali tahun 1901 di Jakarta oleh Jam’iyatul Khoirot. Kemudian disusul oleh Budi Utomo 1908. Organisasi politik pertama adalah Syarikat Islam pada tahun 1911. Sejak itu anak muda mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang diikat dalam Sumpah Pemuda.

Di era kini, kata Hidayat Nurwahid kebangkitan umat Islam Indonesia ditandai dengan sholat Jumat di Jakarta yang jumlah jamaahnya mencapai tujuh juta orang pada 2 Desember 2016. Namun gerakan ini kemudian ada yang menganggap membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sesungguhnya gerakan umat Islam mengukuhkan dan memperkokoh NKRI. (Red)