Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (25/8/2022).

Sebagai informasi, Rumah susun (rusun) tersebut didirikan sebagai tempat tinggal warga eks Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang rumahnya digusur pada 2016. Kampung susun ini diperuntukkan bagi warga eks Bukit Duri, Jakarta Selatan

“Janji yang diungkapkan, hari ini dituntaskan. Saya masih ingat bertemu dengan Ibu Sadiyah yang menitipkan selendangnya, bertemu dengan warga di 2017, 2018 dan akhir 2019 selalu berkomunikasi intensif,” kata Anies di Cakung.

Anies juga menceritakan tentang kepedihan warga yang kala itu harus digusur dari bantaran Kali Ciliwung.

“Jadi bila di bulan September air mata itu mengalir karena rumahnya dibongkar, maka Agustus 2022 air mata boleh menetes karena terharu punya rumah yang baru di tempat ini,” ucap dia.

Dia menyampaikan, negara harus berjanji agar tidak mengulangi peristiwa yang terjadi di Bukit Duri enam tahun silam. Hal ini, harus menjadi komitmen bagi Pemprov DKI Jakarta agar tak melakukan tindakan seperti itu lagi.

“Kita bersyukur dan kita, negara harus berjanji agar tidak mengulangi peristiwa yang terjadi di Bukit Duri. Ini harus menjadi komitmen kita, Pemprov DKI jg bgtu tdk bisa lagi kita melakukan tindakan seperti yang kita saksikan,” jelas Anies

Untuk diketahui Kampung Susun di Cakung ini terdiri dari 75 unit hunian, empat aula dan juga kios. Luas masing-masing unitnya 36 meter persegi. Proses pengerjaannya selama 10 bulan.

Di dalam unitnya terdapat dua ruangan yang dijadikan tempat tidur, satu toilet, dan satu ruang bersama.

Selain membangun tempat tinggal, Anies berpesan kepada para penghuni kampung susun agar bisa terus guyub, dan menjaga kebersihan kampung atau rusun ini.

“Kita mengharapkan kampungnya guyub, sehat sebagaimana kampung-kampung yang kita idamkan, ada kebersihan kerapian dan kebersamaan dan gotong royong. Ini bukan sekadar kumpulan unit-unit rumah, tapi sebuah kampung di mana mereka bisa hidup bersama,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho