Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi (Kanwil BPN) DKI Jakarta Dwi Budi Martono. Dok: ATR/BPN

JAKARTA – Kantor Wilayah Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah mencapai target program nasional Pendaftran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan total 2 juta bidang tanah di DKI Jakarta.

Hal ini sejalan dengan target Kementerian ATR/BPN agar seluruh tanah di Indonesia telah terdaftar hingga 2025.

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi (Kanwil BPN) DKI Jakarta Dwi Budi Martono mengatakan, target di DKI Jakarta sekitar 2 juta bidang. Dari target tersebut pihaknya sudah selesaikan di tahun 2019.

“Dan di tahun 2022 sekarang kita sudah daftarkan sebanyak 2.050 juta bidang.” Kata Dwi Budi Martono kepada media di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Meski begitu, dia mengakui bahwa dari semua pencapaian target pendaftaran tanah melalui program PTSL, masih banyak tanah di DKI Jakarta yang belum bisa diterbitkan sertifikatnya. Dia menyebut salah satu penyebabnya karena masih berbagai permasalahan yang harus diselesaikan.

“Masih banyak tanah belum bisa didaftarkan, hal ini dikarenakan ada kekurangan berkas, ada yang klaim dari pihak lain, dll,” ujar dia.

Dia berkeyakinan pihaknya sudah bekerja keras untuk bisa menyelesaikannya.

“Di DKI Jakarta permasalahan pertanahan sudah kita diselesaikan. Mungkin per hari ini Kanwil BPN DKI Jakarta paling banyak melakukan pembatalan sertifikat yang bermasalah,” ujarnya.

Komitmen Perangi Mafia Tanah

Selain itu, Kakanwil BPN DKI Jakarta juga berkomitmen memerangi mafia tanah di wilayahnya. Salah satu upaya dalam mencegah terjadinya praktek mafia tanah mendorong Pusdatin Kementerian ATR/BPN agar menambah fiture notifikasi di aplikasi Sentuh Tanahku.

“Usulan kita tentang penambahan fiture notifikasi di aplikasi Sentuh Tanahku sudah terwujud. Jadi kalau ada transaksi baik pengecekan sertifkat, balik nama di sentuh tanahku di akan ada notifikasi,” terang Budi.

Budi mengungkapkan modus-modus mafia tanah di wilayah DKI Jakarta yaitu mengaku-aku pemilik tanah mendatangi Notaris untuk membuat akta jual beli (AJB).

Dia berharap dengan teknologi Sentuh Tanahku dengan notifikasi tanah seseorang beralih maka yang punya tanah bisa memblokir melalui sentuh tanahku.

“Mudahan dengan adanya teknologi di Sentuh Tanahku praktek mafia tanah bisa terurai,” ujar Budi.

Kakanwil BPN DKI Jakarta Dwi Budi Martono berharap seluruh Kantor BPN di wilayah DKI Jakarta tahun 2023 mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

“Sekarang ini Kantor BPN di DKI Jakarta Yang sudah mendapatkan WKB yaitu Kantah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Tahun 2022 ini kita targetkan 3 Satker yaitu Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Kanwil,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho